Sabtu, 08 Juni 2013

Mereka 'Mungkin' Mengerti



Terasa berbeda. Ketika aku, kamu, dia dan mereka memiliki persepsi masing-masing. Tanpa kata, tanpa suara, hanya hening yang melukiskan beribu makna.

Menyatukan tujuan, mungkin perlu. Saling menutup diri, Sampai kapan? Ini lucu, mereka yang menuntut kebersamaan, malah melecehkan kemajuan.

Ilmu dan pengalaman menjadi tolak ukur. Menjadikan mereka tak bisa menoleh ke kiri atau ke kanan, melainkan ke atas. Mereka tak buta, karena sebenarnya mereka melihat, mereka tak tuli, karena sebenarnya mereka mendengar. Bisu? Hahaa mungkin. Bisu karena mulut mereka dihiasi oleh retorika. Retorika yang bertolak belakang dengan tujuan sebenarnya. Retorika yang menunjukkan mereka adalah superior. Retorika yang nantinya akan membuat mereka semakin betah.

Peran demi peran pun mereka lakoni. Protagonis yang peduli, atau antagonis di balik layar. Sangat lihai, sampai panggungnya kadang terasa sempit bagi kami. Naskahnya pun kami tak sempat baca. Hanya mampu bereaksi dari aksi mereka.

Kapan ini kira-kira berakhir? Kapan... Kapan... Sangat bodoh ketika menanyakan sesuatu yang misterius, karena mungkin kami sudah melakukan yang terbaik. Mungkin... Karena sebenarnya ini untuk masa depan kita. Mungkin... Kita bisa menyatukan yang sebenarnya tak terpisah. Mungkin... Suatu saat mereka akan mengerti, bahwa diluar dari ini semua, mereka tetap kakak kami :)

1 komentar:

  1. Ini bagus tulisannya. Kenapa bilang penulis amatir.
    Udah level tinggi nih tulisanmu, ELdhy.
    Tak usah ragukan kemampuanmu. Ya emang kamu bisa.
    Udah sgt amat bgus, Dhy... Mantap... (y)

    Semangat semangat.
    Menulis dgn hati. Hehehe...

    BalasHapus